Garasi.Biz – Ternyata tidak hanya atlet Indonesia saja yang bekerja sampingan ketika sedang tidak mengikuti kejuaraan besar. Para atlet dunia yang sedang berlaga di ajang Olimpiade London 2012 pun juga memiliki berbagai pekerjaan sehari-hari untuk penghasilan tambahan. Penghasilan hanya dari menjadi seorang atlet lempar lembing, lari, senam, dan angkat besi,
tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Alhasil, beberapa atlet Olimpiade ini harus memiliki pekerjaan harian lainnya ketika tidak ada musim kejuaraan besar seperti sekarang ini.
Berikut adalah nama-nama atlet yang memiliki pekerjaan lain di samping menjadi atlet Olimpiade.
1. Natasha Perdue
BBC
Natasha adalah
atlet angkat besi dari
Britania Raya. Dulunya, dia sempat menggeluti dunia
karate. Setelah kematian ayahnya, dia
beralih menjadi atlet angkat besi. Selain itu, jika dia tidak sedang mengikuti kejuaraan besar seperti Olimpiade ini, pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai
pengumpul sampah termasuk
kaleng-kaleng bekas. Dia bekerja untuk
Departemen Kebersihan kota
Leeds.
2. Gwen Jorgensen
USA Today
Gwen adalah
atlet Triathlon asal Amerika Serikat. Menurut
The Minneapolis Star Tribune, Gwen sempat mengatakan bahwa setelah Olimpiade selesai, maka dia akan kembali ke pekerjaan sehari-harinya sebagai
akuntan di
Ernst & Young di
Milwaukee, Wisconsin, AS.
3. Lance Brooks
Seorang
atlet lempar cakram asal
Amerika Serikat ini memiliki pekerjaan sehari-hari di bidang
konstruksi. Dia juga menjadi
bartender, dan masih banyak pekerjaan lain yang pernah dilakukannya.
4. Peter Hudnut
ESPN
Peter adalah
atlet polo air yang berusia
32 tahun. Selain menjadi atlet polo air, ternyata Peter menggeluti pekerjaan di bidang
keuangan/
finance untuk perusahaan
Goldman Sachs. Dia juga sempat bekerja untuk
Bank New York,
CIM group, dan perusahaan dunia lainnya. Menurut pengakuan Peter yang disampaikan kepada
Bloomberg, dia mendapat banyak pelajaran berharga dari bermain polo air, yang dapat dipraktekan di dunia kerja.
5. Kenki Sato
Siapa sangka kalau
atlet balap kuda asal
Jepang ini adalah
seorang biarawan. Dia adalah penganut agama Budha yang taat. Jika tidak ada kejuaraan besar, pekerjaan sehari-harinya adalah
berdoa dan meditasi. Kenki mengaku bahwa kedisiplinannya dalam beragama sangat membantunya saat mengikuti perlombaan balap kuda yang digelutinya.
6. Urige Buta
REUTERS/Scanpix/Lise Aserud
Urgie adalah
atlet berkebangsaan Norwegia, padahal dia berasal dari
Etiopia. Pekerjaan sehari-harinya adalah menjadi
pegawai kebersihan untuk sekolah-sekolah, dan perkantoran. Jika ingin menghadapi masa pertandingan besar seperti Olimpiade ini, perusahaan tempatnya bekerja selalu memberikan cuti kepadanya sehingga Urgie punya banyak waktu untuk latihan.
7. Chas Betts
Zimbio
Pegulat asal Amerika Serikat ini baru berusia 25 tahun, tapi dia sudah sukses dalam menjadi atlet sekaligus
animator.
Menjalankan proyek-proyek animasi adalah pekerjaan yang digeluti saat Chas tidak sedang beraksi di arena gulat Olimpiade.
Itulah ketujuh atlet Olimpiade dengan pekerjaan sehari-harinya ketika mereka sedang tidak berlaga di arena Olimpiade. (yk)
Post a Comment